Gratis telepon memang sangat diharapkan oleh
pengguna komunikasi. Promo gratis telepon sering menjadi andalan
operator telekomunikasi baru.
Komunikasi memang menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dari kita. Saya sebagai warga Jateng DIY tentunya
masuk dalam masyarakat yang disurvei oleh salah satu operator di
Indonesia dan hasilnya adalah masyarakat yang paling senang sama yang
namanya komunikasi gratisan.
Saya masih teringat di saat salah satu operator menawarkan program
gratis telepon dari jam 11 sampai jam 5 pagi, Busy Hour operator
tersebut bergeser ke jam gratis itu. Benar-benar orang kita tidak pernah
menyia-nyiakan kesempatan telepon gratis. Blocking probability pada jam
itu menjadi lebih besar dari biasanya. Bahkan menjadi lebih besar
daripada siang hari. Secara nyata dapat dirasakan, puluhan kali saya
mencoba telepon hanya beberapa kali yang berhasil. Sayangnya saya waktu
itu tidak sedang mempunyai mahasiswa yang penelitian di operator
tersebut. Kalau ada tentu menarik untuk mengamati utilitas sistemnya dan
beberapa parameter kinerja lainnya.
Penyuka gratis telepon, atau telepon murahpun membuat
operator-operator baru menawarkan layanan gratis telepon sesama operator
pada awal berdirinya operator tersebut. Perpindahan dari operator lama
yang bersifat sementara atau permanen menjadi lahan yang cukup
menggiurkan bagi operator-operator baru tersebut.
Konsumen-konsumen “cerdas” inipun mempunyai taktik jitu dengan
memiliki beberapa nomer maupun handphone untuk komunikasi mereka.
Handphone satu dipakai untuk kepentingan gratis sms, handphone lainnya
dipakai untuk kepentingan gratis telepon. Akibatnya operatorpun
“meringis”, penambahan jumlah pelanggan mereka ternyata tidak berbanding
lurus dengan peningkatan ARPU (average revenue per user).
Teknologi telekomunikasi memang bergerak sangat cepat, kini
pertumbuhan internet dengan layanan 3G ataupun HSDPA 3.5G ikut
mempengaruhi pola komunikasi para pelanggan. Pelanggan cerdas yang
sedang berjauhan dari keluarga untuk waktu lama memanfaatkan fasilitas
voice over internet protocol untuk melakukan komunikasinya. Beberapa
contoh software voip dapat didownload dan di gunakan secara gratis pada
link berikut:
- Skype
- 12voip
Tinggal download, ikuti prosedur instalasi, add user pengguna voip
tersebut dan melakukan telepon gratis lewat internet. Telepon gratis
lewat internet dengan teknologi voip akan menjadi tantangan tersendiri
bagi operator telekomunikasi. Operator telekomunikasi dapat mengambil
kue telepon gratis lewat internet tersebut dengan menyediakan layanan
internet handal dan terjangkau.
Bahkan untuk yang mempunyai saudara atau keluarga yang diluar negeri,
semisal di malaysia, jerman, australia, USA atau lainnya kita dapat
melakukan telepon gratis kalo yang bersangkutan mempunyai telepon rumah.
Anda dapat mencari penyedia voip lainnya yang menawarkan rate beragam.
Tentunya hal ini akan berdampak pada penyedia layanan SLI. Kalo ada yang
murah buat apa bayar yang mahal adalah semboyan yang patut dipegang.
Layanan operator di luar negeri misalnya, menawarkan suatu paket
pasca bayar dengan biaya tetap yang dibagi dalam berbagai produk
layanan. Sebagai contoh konsumen dapat membayar 15 euro per bulan untuk
menikmati telepon gratis sesama operator dan ke PSTN.
Menghadapi dinamika telekomunikasi yang sangat cepat berubah,
selayaknya para operator telekomunikasi berbenah. Ada beberapa operator
yang mengadopsi teknologi voip untuk melakukan internasional call
semisal dengan menambahkan kode 1000 sebelum kode negara dan nomer
telepon diluar negeri yang dituju. Ini adalah salah satu contoh operator
yang tanggap terhadap keinginan pelanggan.
Penelitian pasar pelanggan adalah hal yang menarik untuk terus
menerus dilakukan supaya inovasi-inovasi layanan yang dilakukan dapat
menjamin kepuasan pelanggan dan operator juga tetap meraup keuntungan
yang sepadan. Promo semacam gratis telepon sabtu minggu dan berbagai
promo lainnya dapat dilakukan dibarengi dengan riset yang memadai
tentang dampaknya secara komprensif baik teknologi, sosial maupun
ekonomi.
Karakter user di Indonesia memang sangat unik. Dengan sifat sosial
yang cenderung lebih tinggi dibandingkan di negara lain, Indonesia
memang lahan subur pertumbuhan telekomunikasi. Saya mengambil hipotesis
bahwa penggunaan telekomunikasi di indonesia untuk keperluan pribadi
jauh lebih besar prosentasenya dibandingkan dengan negara lain. Untuk
itu riset pasar menjadi hal yang mutlak dilakukan secara kontinyu oleh
operator-operator telekomunikasi. Untuk melakukan riset pelanggan di era
komunikasi seperti sekarang bukanlah suatu hal yang susah. Sikap kritis
dan inovatif divisi riset sangat dibutuhkan. Satu hal yang harus
diingat adalah “tingkat keberhasilan riset” mutlak diambil dari dua sisi
yaitu pelanggan dan operator. Hubungan yang sepadan antara operator da
pelanggan akan membuat pelanggan merasa bukan hanya sebagai objek
penderita, tapi diperlakukan secara layak sebagai “raja” oleh operator.
Kebiasaan operator yang menyediakan layanan yang bagus pada awal
peluncuran produknya dan membiarkan saja penurunan kualitas pada saat
pelanggan sudah banyak harus segera diubah. Pelanggan akan meninggalkan
operator yang hanya “menjebak” dengan paket menarik setelah itu
layanannya menurun seiiring pertumbuhan pengguna paket tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar